Artikel
2022-06-13 | ITHB
A glimpse: How La Fille Fiony Angelika Embraces the Art of Multitasking

Menjadi seorang multitasker itu katanya tidak produktif dan cenderung berbahaya. Namun banyak juga yang membuktikan bahwa seseorang dengan karunia multitasking, justru membuat mereka makin produktif. Bahkan di beberapa survei, mereka dengan telak mengalahkan individu monotasking dalam hal pencapaian karier. 

Fiona Angelika, mahasiswi jebolan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia, Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), memberi bukti bahwa ia bisa menjadi seorang perempuan dengan kemampuan istimewa sebagai seorang multitasker. 

Sama seperti mimpi anak kuliah lainnya, tadinya Fiony lebih memilih untuk masuk bekerja jam 8-5, memakai seragam bagus dan bekerja di perusahaan besar atau start up. Namun, masa pandemi ini membuatnya sadar bahwa di setiap kesulitan pasti ada hikmahnya.

“Saya justru dipaksa belajar untuk mulai berani berbicara di depan umum dengan lebih percaya diri. Satu-satunya keterkaitan antara mimpi saya sebagai anak kuliah dengan pekerjaan yang saya lakukan sekarang adalah bekerja di dunia digital marketing, di mana saya akhirnya menangani kegiatan promosi menggunakan media sosial dengan menjadi pekerja lepas dan pembuat konten.” 

Sebagai seorang content specialist ia bekerja sebagai freelancer lewat situs khusus freelancer Indonesia. Seiring berjalannya waktu, ia merasa bahwa jenis pekerjaan favoritnya adalah membuat konten media sosial untuk bisnis. Dari situ, ia kemudian mengalihkan fokusnya untuk bekerja sebagai pembuat konten untuk sektor bisnis UMKM dan UKM. 

Lalu bagaimana dengan profesi sebagai seorang pembuat konten? Fiony mulai menjadi content creator sejak Januari 2021 hanya dengan pikiran ingin mencoba membuat konten dan membangun personal branding. Tidak menyangka, ternyata akun @canvaninja besutannya berkembang sangat pesat. Siapa sangka akun @canvaninja kini berhasil menggaet 50 ribu followers hanya dalam waktu 9 bulan. Ia juga banyak diundang oleh universitas dan perusahaan untuk menjadi narasumber di berbagai acara yang berkaitan dengan dunia desain Canva.

Lalu, Fiony juga ternyata menjadi seorang pendidik alias guru. Dia merupakan guru di yayasan BPK Penabur dan mengajar tentang bisnis (prakarya dan kewirausahaan) dari kelas 10 sampai 12.

Bagaimanapun, Fiony mematahkan mitos bahwa multitasker itu kontra produktif. Buktinya, ia mengerjakan tiga jenis pekerjaan sama baiknya. Pertanyaan mungkin muncul, kenapa ia bisa seperti itu sementara yang lain kelimpungan ketika ada di posisinya saat ini?

Persiapan. Itu jawabannya. Ia dipersiapkan dengan sangat baik di tempat terbaik dan oleh tenaga-tenaga terbaik. Fiony merupakan hasil produk unggul dari lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkannya menjadi wanita tangguh yang memberi dampak lintas industri. ITHB tidak hanya berfokus terhadap pengetahuan tapi juga memberikan ilmu mengenai EQ dan skill yang terbukti membantu lulusannya untuk terjun di dunia kerja. 

”Pelajaran yang paling saya ingat ketika di ITHB adalah ketika bergabung dalam organisasi HBO (Harapan Bangsa Outbound) dan HIMA. Saat itu saya belajar banyak bagaimana caranya bertanggung jawab atas ratusan mahasiswa baru, bekerja sama dengan tim untuk mengatur waktu antara padatnya kegiatan organisasi dengan rutinitas kuliah.”