Big Data sedang mentransformasi dunia bisnis, sekaligus menjadi barometer pertumbuhan di sektor usaha secara global. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika (BLS), sektor Big Data akan membuka sedikitnya 546.200 lowongan pekerjaan sampai tahun 2028. Hal ini dipicu oleh tingginya demand perusahaan akan tenaga ahli sektor ini, sementara ketersediaan sumber daya manusianya sangatlah terbatas. Tak heran bagi mereka yang memiliki skill mumpuni di sektor Big Data, pasti akan menjadi buruan dari mega korporasi tingkat dunia dengan tawaran gaji menggiurkan. Penghasilan bulanan sembilan digit (Rupiah), siapa yang sanggup menolaknya?
Tidak ada waktu yang lebih tepat dari saat ini, untuk mulai belajar dan mengembangkan diri di bidang data analisis sebagai langkah awal sebelum berkarier di sektor yang satu ini. Prospek pekerjaan sangat cerah di masa depan, kesempatan terbuka dengan begitu lebar untuk siapa saja yang memiliki keahlian khusus. Ditambah lagi, pekerjaan ini bisa dilakukan dari mana saja dan itu memberikan fleksibilitas tingkat tinggi yang didambakan oleh setiap karyawan.
Kembali pada masalah gaji, bekerja di sektor Big Data bakalan membuat kamu tajir melintir dan ini bukan mimpi atau gombal dunia kerja nyata. Penghasilan sebagai seorang yang berkarier di bidang Big Data memberikan jaminan dompet kamu bakal sehat sentosa di setiap waktu. Bahkan untuk junior atau entry level saja, penghasilan kamu bisa puluhan juta per bulan. Untuk ukuran Indonesia, memiliki gaji delapan digit per bulan adalah mimpi bagi setiap fresh graduate. Sebuah survey yang dirilis oleh IBM menyatakan bahwa ketersediaan lapangan kerja di sektor ini akan ada di kisaran 2.720.000 posisi di tahun 2022. Sementara itu, data dari Analytic Insight berkata ada paling tidak 3,037,809 posisi akan tersedia di seluruh dunia khusus untuk sektor Big Data di tahun 2021.
Artinya, kesempatan menganga di depan mata. Tinggal bagaimana kamu menyiapkan diri untuk berkarier di sana dan menikmati hasil menggiurkan sebagai seorang ahli data analysis. Ketimpangan besar antara supply dan demand , memaksa perusahaan merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar gaji dan kompensasi lain untuk setiap posisi yang tersedia. Lantas berapa kisaran penghasilan yang bakal kamu peroleh jika berkarier di area Big Data? Yuk kita lihat.
Big Data Engineer. Job desc posisi ini lebih ke merubah kumpulan data yang ada, kemudian mengartikannya ke dalam bahasa sederhana untuk bisa dimengerti para petinggi perusahaan. Di samping mengumpul, menganalisa dan melaporkan semua data, posisi ini juga berkewajiban untuk melakukan maintenance software dan hardware yang digunakan. Pendapatan tahunan: Rp 1 miliar hingga Rp 2,5 miliar.
Data Architect. Tanggung jawab utama adalah mendesign data frameworks yang rumit, sekaligus melakukan maintenance terhadap data base yang ada. Data architect juga terlibat dalam pengembangan strategi data analisis untuk dilaporkan ke direksi perusahaan. Pendapatan tahunan: Rp 1,2 miliar hingga Rp 2,1 miliar.
Data Warehouse Manager. Mengusung tugas utama untuk menyimpan data yang telah dianalisa untuk digunakan perusahaan. Biasanya menggunakan metode metric performance dalam proses evaluasi dan analisa data. Di samping itu, tanggung jawab dalam mengidentifikasi ancaman terhadap penyimpanan data dan mitigasi data juga menjadi bagian dari seorang data warehouse manager. Pendapatan tahunan: Rp 900 juta hingga Rp 1,8 miliar.
Database Manager. Memiliki tugas utama untuk mengenali setiap masalah yang timbul pada database, menentukan langkah apa yang harus diambil untuk mengatasi masalah serta ikut terlibat dalam proses design sistem penyimpanan sistem hardware. Biasanya, seorang database manager juga bertugas untuk melatih par junior staff. Pendapatan tahunan: Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar.
sumber: pexels.com
Business Intelligence Analyst. Bertugas untuk mengubah data numeric ke dalam bahasa yang dapat dimengerti para petinggi perusahaan untuk digunakan sebagai dasar penentu strategi bisnis yang dijalankan. Bekerja di posisi ini menuntut kamu untuk memiliki kemampuan analisa tinggi, khususnya dalam online analytical processing (OLAP). Pendapatan tahunan: Rp 800 juta hingga Rp 1,9 miliar.
Data Scientist. Memiliki job description untuk membangun dan mendesign model data, data mining dan produksi data. Banyak melakukan eksperimen karena bertanggung jawab untuk membangun prototype, algoritma serta melakukan custom analysis. Pendapatan tahunan: Rp 1,3 miliar hingga Rp 2 miliar.
Data Modeler. Profesional di bidang ini memiliki tanggung jawab untuk mengubah data dalam jumlah yang sangat besar ke dalam kelompok makro dan mikro. Skill yang dituntut adalah kemampuan mumpuni di analisa statistik dan programming. Pendapatan tahunan: Rp 950 juta sampai Rp 1,9 miliar.
Database Developer. Memiliki tugas pokok untuk melakukan analisa data base yang sementara digunakan, melakukan pengembangan serta mengganti coding yang tidak efisien. Melakukan proses monitoring terhadap database performance serta mengembangkan data base baru, sekaligus melakukan troubleshooting juga menjadi bagian dari seorang database developer. Pendapatan tahunan: Rp 1,3 miliar hingga Rp 1,9 miliar.
Database Administrator. Bertanggung jawab dalam memonitor dan optimasi database, untuk menghindari kerusakan akibat constant access dan tingginya frekuensi penggunaan. Tak kalah pentingnya, database administrator juga melakukan koordinasi dengan staff IT untuk memastikan keamanan database. Pendapatan tahunan: Rp 800 juta hingga Rp 1,7 miliar.
Data Analyst. Sangat dekat dengan jumlah data yang massif, kemudian mengubah data yang ada menjadi ide-ide bisnis sebagai landasan pengambilan keputusan para eksekutif perusahaan. Biasanya seorang data analyst bekerja di berbagai sektor industry. Pendapatan tahunan: Rp 950 juta hingga Rp 1,7 miliar.
Last but not least, menjadi seorang ahli di bidang Big Data akan menjadikan kamu orang yang penting untuk berbagai perusahaan kecil maupun besar. Begitu kamu mulai bekerja di sektor ini, gaji yang stabil dan jalur karier jangka panjang telah ada dalam genggaman. Pasalnya, sangat kecil kemungkinan bidang analisis data akan hilang. Sebaliknya, selalu bakalan ada ruang untuk peningkatan.
Di ITHB, terdapat program studi yang berhubungan dengan Big Data, seperti program studi Sistem Informasi dan Informatika. Ribuan lulusan ITHB bahkan tersebar di perusahaan-perusahaan ternama dunia seperti Accenture, Ernst&Young, IBM, PwC dan masih banyak lagi.
So, tunggu apa lagi. Segera siapkan dirimu dan raihlah semua mimpi masa depanmu dan pastikan kamu tidak salah pilih kampus dan jurusan kuliah untuk masa depanmu ya. Karena hanya di ITHB, hampir 61% lulusannya diterima sebelum lulus kuliah.
Daftar Pustaka:
https://techgenix.com/positions-in-big-data/
https://www.northeastern.edu/graduate/blog/highest-paying-big-data-careers/
https://medium.com/@rinu.gour123/future-of-data-science-data-science-careers-prospects-f4692bba8e0c
https://www.dataquest.io/blog/10-data-analytics-jobs/
https://www.sas.com/en_id/insights/big-data/what-is-big-data.html
https://toghr.com/kisaran-gaji-data-scientist/
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-big-data/
https://id.bitdegree.org/tutorial/gaji-data-analyst/