Artikel
2022-02-25 | ITHB
Breaks new ground: How Diana Daniela fought bravely to reach new career heights

Namanya Diana Daniela. Sejak kecil ia bermimpi ingin menjadi seorang desainer. Tentu bukan sebuah cita-cita yang muluk untuk digapai. Namun dalam perjalanan dia menyadari bahwa salah satu elemen terpenting untuk berkecimpung di dunia desain ternyata tidak ia miliki: keahlian untuk menggambar. Terpaksa ia pun harus melupakan impian itu.

Menghabiskan masa remaja di Kota Cirebon, Diana ingin mencari pengalaman dan suasana baru. Bandung menjadi tujuan selanjutnya dalam memburu sukses masa depan setelah lulus SMA. Peluang terbuka lebar ketika ia diterima lewat jalur undangan di Fakultas Teknik sebuah universitas di Kota Kembang. Take it or leave it, begitu kira-kira dilema yang dia hadapi. 

Ketika teman kakaknya mampir ke Cirebon dan bercerita panjang lebar tentang asiknya berkuliah di Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) ITHB Bandung, jiwa mojang priangan itu bergelora. Impian masa kecilnya kembali menari dalam pikiran dan itu cukup untuk membuat ia merubah haluan. Setelah menimbang dengan matang, Diana memutuskan untuk mengepak koper menuju Bandung untuk mengejar impiannya bersama ITHB.

Fakta dan kenyataan melawan Diana di fase-fase awal perkuliahan. Ia tidak begitu baik dalam urusan menggambar, sementara elemen terpenting pada awal semester di DKV justru adalah keterampilan menggambar dan sense terhadap seni sendiri. Tiap hari dihadapkan dengan hal itu, ia merasa lelah. Mengalahkan diri sendiri adalah pertarungan paling berat untuk dimenangkan.

Totally burnt out.

Tapi untungnya tidak ada kata menyerah di dalam kamus Diana, meskipun memang di semester pertama ia sempat hendak mengibarkan bendera putih tanda kalah. Nilai C dan D, bukanlah nilai impian bagi setiap mahasiswa tapi itu yang ia dapatkan. Terlihat suram, benar sekali. Tapi niat untuk mundur ia urungkan karena baginya keputusan yang sudah dibuat harus dipertanggungjawabkan.

“Ketika orang-orang selalu bilang kuliah DKV itu tugasnya berat, sering begadang dan lainnya. Kuliah pasti sibuk banget dan itu benar memang terjadi, tetapi bahkan sembari kuliah saya bisa sambil bekerja untuk membantu orang tua dan aktif di organisasi. Melihat ke belakang, saya merasa bangga karena ternyata saya mampu dan bahkan melebihi ekspektasi saya sendiri pada awalnya. Dari situ, saya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari saya, untuk jangan takut gagal dalam mencoba sesuatu, lakukan dengan maksimal maka pada akhirnya hasil tidak akan mengkhianati proses.”

Empat tahun kemudian…

“Selamat ya Diana, kamu lulus dengan IPK tertinggi Program Studi DKV…” 

Wow!

Hari ini, Diana berhasil menggenggam masa depannya dengan berkarier sebagai seorang desain grafis. Tak tanggung-tanggung, ia kini bergabung dengan salah satu perusahaan internasional Aleph Labs. 

Creative Engineering Company, begitu tagline dari perusahaan multinasional berbasis di Singapura tersebut. Di luar Negeri Singa, Aleph Labs juga memiliki basis operasional di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand dan Australia.  

Pencapaian yang hebat dari Diana, karena dari tidak tahu menggambar kini ia dikelilingi para profesional di dunia kreativitas seni. 

4 September 2019, Diana resmi bergabung dengan Aleph Labs. Dan itu hanya 4 hari setelah wisuda ITHB. Tentu ini menjadi salah satu kisah di antara banyak cerita yang membuktikan kualitas ITHB sebagai lembaga pendidikan berkualitas yang secara konstan terus menelurkan sumber daya manusia Indonesia yang bisa bersaing di level tertinggi dunia profesional global.

Mengintip kesehariannya sebagai UI/UX Designer, Diana bekerja dalam beberapa proyek besar seperti Public Website BCA, Public Website OCBC, Telkomsel B2B dan saat ini sedang menangani Permata Bank Business Website yang dipergunakan untuk transaksi klien bisnis dari Bank Permata Indonesia. Ia membuat konsep untuk website/mobile application, membuat user flow agar menghasilkan user experience terbaik bagi pengguna dan desain tampilan interface yang eye pleasing namun juga functional. Di samping itu Diana juga dipercaya untuk membuat design system yang menjadi acuan desainer lain dalam mendesain di proyek tersebut.

Peran besar ITHB dalam menyiapkan dirinya tak pernah ia lupakan di mana ia banyak belajar dari dosen-dosen dan juga teman-teman DKV ITHB tentang menjadi seorang desainer dan bagaimana proses yang harus dilewati untuk menghasilkan desain yang bisa menjawab inti permasalahan dari klien. Dari semua itu ia mengerti bahwa menghasilkan karya apapun itu, proses adalah hal terpenting karena hasil akhir akan menjadi bernilai lewat proses yang terjadi. Kepemimpinan, kemampuan dalam mengatur dan bekerja sama dalam tim, serta bertemu dengan orang-orang hebat menjadi bonus yang Diana syukuri selama ia menjadi mahasiswa ITHB.