Nadia Herdiyani, mahasiswi semester tujuh Fakultas Bisnis Program Studi Manajemen, Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung, menjadi yang terbaik di ajang Future Marketing Expert yang digelar secara marathon dari April 2021 hingga September 2021.
Adapun kompetisi ini merupakan program inkubator pengembangan diri di mana para peserta memperoleh kesempatan untuk mendapatkan training, mentoring dan praktik kerja di sejumlah perusahaan terkemuka. Perhelatan ini juga merupakan kesempatan besar untuk meningkatkan hard skill maupun soft skill, sebagai bekal pengalaman dalam meniti karier masa depan.
Nadia, putri semata wayang kelahiran Cirebon 21 tahun silam ini, berhasil menggondol juara pertama dengan menyisihkan sekian banyak peserta yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Perasaannya, penuh rasa syukur dan bangga. Bahkan masih merasa tidak menyangka bahwa usaha terbaik saya ternyata menghasilkan posisi tersebut. Semua juga karena dukungan dan doa dari kedua orang tua, dosen serta teman-teman yang tidak henti-hentinya mendukung saya,” demikian Nadia menegaskan.
Sementara itu terkait seberapa besar optimisme yang ia usung ketika memutuskan untuk terjun dalam kompetisi ini, Nadia menyatakan tidak memasang target apapun di fase-fase awal.
“Tidak sama sekali. Saya memutuskan untuk mengikuti kompetisi ini karena saya melihat benefit (ilmu) dan peluangnya terlebih dahulu, seperti contohnya dapat sesi mentoring bersama para profesional, adanya pelatihan dari praktisi profesional, lalu semua itu kami praktikkan secara nyata ke sebuah perusahaan. Jadi kita di-training dan mentoring, sambil praktik langsung di perusahaan bernama PT. Pancajaya Sejati (produk sport wear dan apparel dengan brand Duraking). Selain itu ada banyak pemaparan materi dari profesional ataupun dosen Internasional, antara lain dari Singapore, Belanda, dan Australia dan masih banyak lagi.”
“Tetapi hari demi hari berjalan, saya mulai merasa tertantang untuk coba menang. Tidak peduli posisi juara berapa, yang penting bisa bawa nama harum Harapan Bangsa Business School (HBBS) dengan kemampuan saya ini sebelum saya lulus kuliah,” ujar Nadia.
Adapun beberapa materi yang disiapkan dalam ajang ini terbagi dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah training dengan materi elaborate insight of the marketing field, pragmatic planning and implementation skills, feasible goal and target setting in regards to effectivity and efficiency, serta extensive company branding building and managing skills.
Sementara tahap kedua –mentoring-, membopong subjek seperti mastering the process of market research, refined self-assessment methods, complex problem solving and decision making practices, detailed goal and project management perspective, effective communications in sales setting dan pragmatic presentation skills.
Sebagai penutup, tahap ketiga yang merupakan praktik kerja lapangan, para peserta dijejali dengan sederet ilmu seperti practical use of digital marketing to support company’s objectives, thorough strategy building and implementation, solid perspective in building market-suitable businesses, serta methodical information management skills and practice.
Nadia Herdiyani sendiri dalam perjalanannya menjadi juara, membawakan beberapa materi andalan yang telah ia siapkan dengan begitu presisi, hasil diskusi dan brainstorming dengan dosen-dosen pembimbing ITHB seperti Dr. Laura Lahindah, S.E., M.M. (Kepala Program Studi Manajemen ITHB), Linda Gandajaya, S.T., M.M. dan Regi Sanjaya, S.E., M.M.
“Materi yang dibawakan banyak sekali. Tetapi yang paling difokuskan kemarin ada 4 materi yaitu branding digital marketing, individual project, market segmentation B2B & B2C, dan fair exhibition.”
“Saya di sini belajar bagaimana berkomunikasi dengan konsumen yang berbeda-beda latar belakang, melakukan offering dalam bentuk B2B, belajar bagaimana mengarahkan anggota tim, menentukan strategi yang tepat untuk pemasaran ke depan, membuat laporan dengan rutin dan rapih, serta berpikir kreatif untuk melakukan hal-hal ataupun konten pemasaran lainnya. Dari apa yang saya pelajari atau lalui selama ini, menurut saya hal terpenting pada dunia kerja nantinya adalah kegigihan, konsistensi, disiplin, integritas dan inisiatif. Penting sekali itu,” demikian tegas Nadia.
Tumbuh dari sebuah keluarga yang sangat memperhatikan masa depan, Nadia sudah digembleng sejak kanak-kanak untuk menjadi seorang yang mandiri, gigih dan jujur. Tak heran ia kemudian menjelma menjadi pribadi supel dengan jiwa kepemimpinan yang sangat kuat. Di samping travelling, cycling dan berenang, Nadia memiliki satu hobby unik yaitu membangun networking. Dari sana ia menemukan banyak ide dan gagasan brilian yang menjadi pilar penopang untuk mengejar impiannya di masa depan.
Ketika diminta untuk membuka rahasia dari mana ia memperoleh ide ketika memilih materi untuk dibawakan dalam kompetisi tersebut, Nadia tertawa.
“Beberapa di antara ide saya muncul secara tiba-tiba melalui imajinasi saya ketika mau istirahat (tidur) atau lagi makan. Sementara sisanya muncul melalui survey yang saya lihat dari kebanyakan pelaku usaha atau perusahaan,” kenangnya.
Tak dapat dipungkiri, pencapaian yang ia torehkan dalam ajang Future Marketing Expert kali ini, merupakan sesuatu yang sangat membanggakan bagi semua pihak yang terlibat. Salah satunya adalah ITHB sendiri, dimana Nadia secara khusus mengapresiasi semua dukungan yang ia terima. Menurutnya, materi kuliah yang diajarkan ITHB sangat relevan dan up to date dengan situasi nyata dunia profesional hari-hari ini. Ia menegaskan bahwa prestasinya merupakan buah dari benih yang ditabur oleh kampus yang sangat ia cintai tersebut.
Tidak lupa, Nadia juga menitipkan pesan untuk generasi muda –termasuk semua adik tingkat di ITHB-, untuk terus maju dan mengejar mimpi tanpa ragu.
“Yang pasti kita jangan pernah cepat puas terhadap hasil yang sudah diraih sampai titik ini. Stay thirsty itu penting dan jangan buang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak bernilai atau tidak ada gunanya. Investasikan waktu untuk belajar hal baru, kembangkan skill ataupun hal yang kita suka, jaga kesehatan tubuh dan banyaklah ngobrol atau diskusi dengan orang-orang yang telah berpengalaman supaya bisa belajar hal baru dari mereka,” tutup Nadia Herdiyana.