Belajar bisa menjadi jembatan menuju sukses dan bisa dilakukan di manapun, dengan siapapun dan kapanpun seseorang mau. Hasil belajar akan membentuk seseorang semakin matang baik dalam pergaulan apalagi dalam dunia kerja yang selalu dibumbui dengan persaingan sengit. Hanya sumber daya manusia yang siap dan terampil saja yang bakal mampu untuk muncul menjadi yang terbaik.
Edwin Leonardus, demikian nama pemuda itu. Beberapa tahun lalu ia membuat satu keputusan penting dalam hidupnya, ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Bandung.
Empat tahun ia habiskan untuk kuliah di program studi Informatika ITHB. Kenapa ia kuliah di ITHB, jawabannya sederhana. Ia tahu bahwa di sana tersedia kurikulum yang sangat up to date dan memang kampus ini sangat terkenal jika berbicara kualitas pembelajaran yang ditawarkan.
“If you want to work as a professional, CRC ITHB will certainly prepare you as a real pro in the marketplace. All you have to do is apply the values you have learnt and you will witness how fast you are being transferred to a better personality.”
Kemauan untuk terus menggali potensi dan keinginan kuat untuk belajar, membuka kesempatan baginya melanjutkan studi di Apple Developer Academy Batam. Brand yang sudah mendunia menjadi jaminan bagi siapa pun yang belajar di sini untuk memiliki prospek cerah dalam karier profesional di hari depan.
“Semasa kuliah, saya sebetulnya tertarik dalam bidang web parts, namun seiring berjalannya waktu keinginan itu berubah dan saya mengalihkan fokus pada aplikasi mobile. Sejak itu saya banyak belajar dari seorang pengembang aplikasi android, sebelum memperoleh tawaran untuk menjadi IOS Developer menggunakan Flutter Framework. Saat ini di Apple Academy, saya belajar mencari masalah apa saja yang bisa ditemukan oleh sistem keyword. Dengan riset lengkap termasuk menggali informasi langsung dari user, saya sedang mengembangkan sebuah konsep aplikasi yang jika berhasil, maka akan diluncurkan di App Store.”
Mengusung konsep akademi berbasis beasiswa dan internship, siapa saja yang berhasil terpilih akan mendapat banyak keuntungan. Alih-alih mengeluarkan uang, malah siswa seperti Edwin akan memperoleh allowance selama program berjalan. Belum lagi kelengkapan alat penunjang yang diberikan gratis seperti iPhone, MacBook dan Apple Watch serta perangkat Apple lainnya.
Jika berhasil membuat dan mengembangkan sebuah aplikasi, maka hak cipta akan menjadi milik Edwin sepenuhnya tanpa harus membayar royalti kepada Apple.
Ahli coding mulai menjadi profesi yang banyak digeluti. Namun jika berbicara tentang developers, dipastikan keahlian di bidang ini masih jarang ditemukan. Apple Academy membuat Edwin menjadi “T-Shaped Professional”, seseorang yang memiliki keunikan karena memiliki kemampuan komplit hasil penggabungan dari teknologi, desain dan bisnis dengan kemampuan berkomunikasi lintas disiplin ilmu.
Memperoleh kesempatan berkarya di perusahaan top dunia seperti Apple, tentu bukan hal mudah, Edwin juga mengalami bagaimana ia ditolak ketika pertama kali mendaftar di Apple Academy Jakarta. Namun tekadnya untuk maju, membuat ia berhasil memperoleh kesempatan belajar di Apple Academy Batam. Mentalitas yang tidak mudah menyerah ini, ia dapatkan ketika menjadi mahasiswa ITHB. Tidak melulu menekankan pada skill akademis, ITHB memang dikenal sebagai universitas yang juga mengedepankan pembentukan karakter bagi seluruh mahasiswanya karena pintar secara akademis tidak akan utuh jika karakter tidak dibentuk.
Musim sudah berganti bagi seorang Edwin Leonardus. ITHB menjadi sejarah luar biasa dalam perjalanan pendidikannya dan ada banyak hal indah yang ia kenang selama penggemblengan itu. Kini ia sedang menikmati hebatnya perjalanan di musim baru bersama Apple. Tentu saja dengan mimpi yang ia usung untuk masa depannya.