Artikel
2023-03-30 | ITHB
ITHB Technopreneurship 2022: Cikal Bakal Lahirnya Ide Bisnis Keren di Masa Depan

Sejatinya jiwa entrepreneur harus dimulai sedini mungkin di usia muda. Jika demikian, hulunya berada di bangku pendidikan nasional. Universitas merupakan tempat untuk mematangkan jiwa entrepreneurship seseorang. 

Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung, menyadari pentingnya hal ini. Sebab itu dari tahun ke tahun, event bertajuk Technopreneurship Competition rutin digelar di mana yang terakhir diadakan di penghujung 2022.

Dari sekian banyak kelompok peserta, ditetapkan enam kelompok terbaik dengan ide-ide bisnis cemerlang yang diyakini bisa menjadi peluang usaha moncer di tahun-tahun mendatang. 

Tentu saja, semua ide bisnis yang dihasilkan sarat dengan muatan teknologi sebagai poros penyangga utama operasional harian bisnis tersebut. Era digitalisasi Revolusi Industri 4.0 tidak akan mentolerir jenis usaha yang tidak mampu berdifusi dengan teknologi. Jika tetap mengandalkan metode konvensional usang, survival rate sebuah usaha nyaris ada di titik nol. ITHB menyediakan kendaraan bagi para mahasiswa untuk masuk ke dalam gerbang alam entrepreneurship, kemudian melaju cepat menuju sukses sebagai seorang wirausahawan.

Compose It. Dewasa ini, dunia musik semakin digemari masyarakat luas. Terutama dengan masuknya era digital saat ini, semakin banyak masyarakat yang memerlukan jasa para komposer untuk membuat musiknya sendiri. Contohnya saja, semakin banyak orang yang berbondong-bondong ingin menjadi YouTuber ataupun streamer. Mereka membutuhkan jasa komposer untuk membuat musiknya sendiri yang bisa menunjukkan identitas mereka melalui musik tersebut. Namun, akses masyarakat dengan komposer musik berbakat di Indonesia masih kurang. Untuk itulah Compose It hadir sebagai penghubung antara masyarakat luas dengan komposer-komposer musik berbakat dari Indonesia. Di sini para komposer dan musisi bisa dengan bebas mempublikasikan karya yang sudah mereka buat. 

Pocket Mechanics. Bisnis ini dibuat untuk membantu masyarakat yang mempunyai masalah kendaraan roda dua namun sulit mendapat akses bengkel terdekat. Dari pada masyarakat kesulitan untuk mencari bengkel terdekat, bisnis ini membantu mempertemukan bengkel dengan masyarakat yang mempunyai masalah dengan motor mereka. Saat ini, Pocket Mechanics berfokus pada jasa perbaikan/service motor, skala lokal. Namun dapat dikembangkan dengan membagi jenis bengkel sesuai kebutuhan (bengkel genuine, bengkel lokal, bengkel modifikasi, serta bengkel balap). Namanya unik juga. Catchy. Bengkel motor dan pengguna motor dapat dihubungkan langsung secara online, melalui smartphone yang sudah lumrah di masyarakat Indonesia. Sederhananya, bengkel motor Anda is just one click away.

Kebayapedia. Dilihat dari nama aplikasinya, bisnis ini menyasar kaum perempuan sebagai target market. Ya, Kebayapedia terbentuk untuk menjawab kebutuhan wanita Bandung yang mengalami kesulitan mencari jasa sewa kebaya untuk menghadiri acara tertentu. Kebayapedia hadir memberikan kemudahan untuk konsumen di mana konsumen dapat melakukan sewa kebaya dengan menggunakan aplikasi. Selain itu, Kebayapedia membuka peluang pasar baru bagi para penyedia jasa sewa kebaya sehingga produk jasa sewa kebaya yang ditawarkan oleh penyewa dapat dikenal oleh masyarakat luas terutama untuk wilayah Kota Bandung.

Kiddos. Beli baju anak itu susah-susah gampang. Pasalnya jika tidak menghabiskan waktu untuk keliling dari satu toko ke toko lain, konsumen bisa menyesal karena begitu banyaknya model dan motif produk anak-anak. Lewat Kiddos, orang tua dapat menjelajah banyak outlet hanya dari smartphone masing-masing. Tidak banyak menghabiskan waktu travelling, karena semua dilakukan dengan sentuhan jari di layer handphone saja. Tujuan utama bisnis ini adalah memudahkan para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi melalui Kiddos dengan melakukan proses penawaran harga yang dapat ditentukan oleh penjual dan pembeli dengan kesepakatan yang disesuaikan khususnya produk anak-anak. Wow, ide bisnis yang hebat tentunya.

Re-Lap. Re-Lap adalah sebuah aplikasi berbasis mobile di mana calon konsumen dapat menyewa lapangan olahraga -basket, sepakbola, futsal serta badminton-, melalui smartphone, sesuai dengan kriteria dan harga yang diinginkan. Sedangkan untuk penyedia lapangan dapat menampilkan, mempromosikan dan menempatkan lapangan mereka di aplikasi tersebut sehingga nantinya dapat disewa oleh penyewa. Jelas aplikasi bisnis ini membidik penggila olahraga sebagai target pasar utama. Dengan kesadaran untuk hidup sehat di kalangan masyarakat Indonesia yang makin tinggi, Re-Lap hadir dengan solusi praktis untuk menentukan di mana seseorang akan menjalankan aktivitas olahraganya tanpa salah pilih tempat lagi. Lapangan pas, harga pas. 

Paramadiwa. Bisnis yang satu ini bisa dikatakan sebagai sebuah terobosan baru. Betapa tidak, jenis usaha yang dikedepankan adalah seputar urusan orang meninggal. Layaknya, sebuah event organizer kedukaan online atau lewat aplikasi. Layanan yang diberikan juga berjenis one stop service. Gambarannya begini.  Masyarakat perkotaan Indonesia sering mengalami kesulitan dalam memesan dan membeli lahan makam yang diperlukan untuk seremoni pemakaman kerabatnya. Keterbatasan informasi yang tepat dan akurat terhadap spesifikasi harga dan lokasi pemakaman menjadi akar masalah yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Kasus penipuan harga lahan makam juga menyebabkan masyarakat menjadi semakin khawatir untuk memesan tanah makam di lokasi tertentu. Berkaca dari masalah ini, Paramadiwa menciptakan online marketplace untuk keperluan jual beli lahan pemakaman secara terintegrasi. Adanya integrasi dari data juga mencegah pihak tertentu dalam melakukan penipuan harga terhadap masyarakat. Masyarakat yang hendak membeli lahan makam hanya perlu mengakses website, memilih, dan memesan tempat pemakaman sesuai dengan kebutuhan.

Keenam kelompok dengan ide bisnis mereka masing-masing tersebut, jelas memiliki peluang besar untuk menjelma menjadi startup dengan prospek menjanjikan. Ada ide-ide bisnis yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk dijalankan.  

Di sinilah ITHB berperan sebagai hulu, tempat munculnya gagasan-gagasan kreatif yang nantinya akan bermuara dalam bentuk bisnis berbasis teknologi untuk dikembangkan. Pada akhirnya, anak-anak muda ini akan bertransformasi menjadi entrepreneur unggulan berdaya saing tinggi lewat ide bisnis yang mereka lakukan. Dengan demikian, mimpi untuk mensejajarkan diri dengan negara-negara lain yang memiliki persentase entrepreneur besar dalam kelompok masyarakatnya, makin mendekati kenyataan. Itulah hilir yang menjadi tujuan kita bersama.