“Where do you see yourself within the next five years?”
Pertanyaan tersebut sering sekali dijumpai ketika seseorang melamar pekerjaan. Sayang, tidak banyak yang tahu kalau itu adalah pertanyaan penting namun tak jarang menjadi “jebakan” buat siapa saya yang tidak bisa menjawab dengan akurat. Karena diajarkan di ITHB bagaimana cara menjawab pertanyaan dengan baik, wawancara pertama aku sukses sehingga langsung diterima bekerja.
Omong-omong, selepas SMA aku memilih untuk melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) yang terletak di kota Bandung. Dari sekian banyak universitas, aku melihat ITHB merupakan lembaga pendidikan yang paling pas untuk aku meniti masa depanku. Alasannya sederhana, yaitu ITHB menyediakan jalur cepat untuk lulus dan mempunyai layanan Career Resource Centre (CRC) yang membantu mahasiswa untuk mempersiapkan dan mengembangkan karier.
Sepengetahuan aku, tidak semua universitas memiliki layanan khusus seperti ini. Di sana aku digembeng dalam hal public speaking skill, cara membuat curriculum vitae yang catchy, serta yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan diri menjadi individu yang siap bekerja ketika tamat kuliah.
Ada juga satu poin penting lain yang menjadi bekal aku selepas menuntut ilmu di ITHB. Itu adalah prinsip untuk menjadi berkat bagi siapapun, ketika aku berada di satu komunitas. Hal ini memiliki pengaruh besar ketika akhirnya aku mulai bekerja, karena lingkungan tempat kerja itu berbeda banget dengan keadaan kehidupan kampus yang hingar bingar. Rekan kerja aku berasal dari latar belakang, suku, kebiasaan, dan seabrek hal yang pastinya berbeda satu dengan yang lain. Dengan prinsip “harus menjadi berkat”, aku tahu bagaimana memposisikan diri di dalam komunitas kantor. Ini menjadi kunci bagi aku untuk bisa membangun hubungan baik –antar sesama karyawan sampai pada atasan-.
Saat ini aku bergabung dengan PT Sinergi Multi Lestarindo. Perusahaan ini merupakan pemasok bahan baku kimia untuk produk personal care, food serta farmasi. Beberapa klien kami merupakan perusahaan papan atas secara nasional seperti Kobe, Mayora, Indofood, Belfood, ABC, Rohto serta Unilever. Adapun bahan-bahan yang dipasok merupakan produk premium yang diimpor langsung dari beberapa negara seperti India dan Singapura.
Aku bekerja sebagai staf Accounting & Finance dengan tanggung jawab utama membuat jurnal, laporan pajak, menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), Account Payable & Receivable, dll.
Aku tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan semua job description perusahaan, karena telah dipersiapkan dengan sangat baik ketika menempuh pendidikan di ITHB selama 3,5 tahun –aku tamat di bulan Desember 2020-. Faktor itu juga yang menjadi kunci di mana tidak membutuhkan waktu lama –hanya satu bulan- buat aku diterima bekerja, dihitung sejak lamaran dikirimkan.
Semua mata kuliah seperti akuntansi keuangan, pajak, audit, sistem informasi akuntansi, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, akuntansi syariah, akuntansi perbankan, internal audit serta tata kelola perusahaan yang aku dapat sungguh-sungguh relevan dengan pekerjaan saat ini. Kenapa relevan? Karena ITHB mengerti benar bagaimana mempersiapkan lulusan-lulusan yang melek teknologi. Apalagi dengan era Industri 4.0 saat ini, di mana teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan Machine Learning (ML) menjadi bagian integral, termasuk untuk profesi sebagai seorang akuntan.
Belum lagi dengan subjek tentang pemrograman akuntansi yang juga menjadi “santapan harian” aku ketika kuliah. Singkat kata, dengan semua bekal yang diberikan, aku menjelma menjadi individu yang bisa bekerja dengan profesional di semua industri yang membutuhkan seorang akuntan.