Artikel
2022-05-17 | ITHB
Lebih dekat dengan Desty Yuventi, Lulusan ITHB dan Salah Satu Youtuber di Tataran Gold Play Button Indonesia

Meniti karier sebagai seorang youtuber tampaknya makin diminati oleh generasi milenial. Tak heran, meskipun menghabiskan bertahun-tahun di universitas dengan biaya tidak sedikit, para fresh graduate malah lebih memilih menjadi pegiat media sosial ketimbang duduk di balik meja kantor dengan pakaian rapi berdasi.

Jika bicara pendapatan, dengan channel yang dikelola secara profesional, seorang youtuber pun bisa menjadi tajir melintir dan menyandang status sebagai selebriti karena dianggap sebagai public figure. Belum lagi kalau didaulat menjadi influencer.

Uang bisa mengalir deras jika konten dikemas secara menarik dan menjawab kebutuhan pasar. Seiring dengan bertambahnya subscribers atau pengikut, pundi-pundi pun dipastikan akan makin penuh terisi. Silver Play Button, Gold Play Button, Diamond Play Button, Custom Play Button, dan Red Diamond Play Button. Lima tahapan tersebut menjadi penentu seberapa besar pendapatan seorang youtuber.

Dari data yang dirilis oleh Global Media Insight per January 2022, Indonesia bertengger di urutan ke-3 pengguna youtube terbesar di seluruh dunia, dengan 127 juta youtuber. 

Adalah Desty Yuventi, Mojang Parahyangan tamatan dari Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung (ITHB), program Studi Manajemen yang berhasil mencatatkan dirinya sebagai salah satu Gold Play Button youtuber, dengan jumlah subscribers mencapai 1,22 juta orang. 

Bagi dara kelahiran Bandung 7 Desember 1999 ini, menjadi seorang youtuber bermula dari sifatnya yang tidak mau dikekang. Lewat konten yang ia produksi, Desty merasa bebas dalam berekspresi. Di sana ia merdeka untuk mencari, menerima dan memberikan informasi, ide serta gagasan tanpa memandang batas pengertian. Tentu saja ia melakukan semuanya dengan menghormati koridor serta nilai-nilai yang telah ada. 

“Aku enjoy banget jadi content creator selama 5 tahun ini, walau pasti ada suka dan duka tapi lebih banyak sukanya. Aku bisa lebih bebas mengekspresikan diri aku sendiri, apalagi ini hobi aku di bidang yang aku suka sebagai beauty vlogger,” terangnya. 

Dalam menjalani profesi sebagai seorang youtuber, Desty tidak hanya berpikir hari ini dan besok. Sebaliknya, ia telah memiliki blue print untuk jenjang kariernya di kemudian hari. Pemilik hobi belajar makeup dan fans berat dari Fangirling K-Pop idol boygroup NCT ini ternyata menyimpan asa untuk satu hari nanti memiliki bisnis sendiri. Untuk itu, ia sedang bekerja keras membangun personal branding yang akan menjadi hal utama ketika ia menjadi seorang entrepreneur. 

“Aku pingin punya brand clothing sendiri,” tegas Desty yang menjadikan My Skincare Routine sebagai produk kecantikan favoritnya.

Dengan usia yang masih belia, tentu saja perjalanan seorang Desty Yuventi dalam mengarungi karier sebagai youtuber masih sangat panjang. Begitu banyak mimpi yang masih bisa ia raih, di dunia digital tanpa batas. Satu hal penting untuk menjaganya tetap di jalur yang benar adalah karakter dan kepribadian. Ia tidak pernah melupakan hal itu. Dengan jumlah pengikut sebanyak 1,22 juta -sejatinya akan terus bertambah-, Desty tidak pernah lupa dengan sosok serta institusi yang membesarkan namanya seperti hari ini.

“Rasanya bersyukur banget dikasih kesempatan sama Tuhan untuk bisa memilih kerjaan yang sesuai dengan passion aku. Jika ada orang-orang yang paling berjasa maka itu adalah keluarga aku sendiri” demikian Desty ketika ditanyakan bagaimana rasanya menjadi orang yang sedang meniti sukses sebagai seorang youtuber. 

Kenangannya bersama ITHB juga menjadi sepenggal cerita yang tak pernah ia lupakan. Proses pembentukan selama kuliah di program studi Manajemen, meninggalkan jejak-jejak yang tidak akan pernah lekang ditelan waktu. Ada begitu banyak universitas yang bisa jadi pilihannya ketika lulus sekolah menengah. Namun dengan mantap ia melabuhkan pilihannya pada ITHB dan seiring berjalannya waktu pilihan itu ternyata tidaklah keliru. 

“Selama kuliah, ITHB sering banget ngasih tugas di mana aku tuh langsung dapet prakteknya, gak cuman teorinya aja. Dan aku juga dapet banyak cerita pengalaman langsung dari Rektor, dan dosen-dosen aku gimana mereka waktu memimpin, menjalankan berbagai proyek besar. Sukses itu bukan soal umur, bukan juga soal modal besar atau bahkan pintar di kelas. Sukses datang dari kerja keras dan motivasi yang kuat,” pungkas Desty.