Sejatinya, sistem informasi dan digitalisasi bisnis bisa diumpamakan sebagai dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan dan of course, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Coba saja dipisahkan salah satu nya, pasti terjadi malfunction. Kok bisa?.
Misalnya kamu itu punya pabrik dengan ratusan karyawan yang bekerja dengan sistem shift. Ada yang masuk pagi, sore, serta ada juga yang nanti mulai bekerja di malam hari. Bayangkan saja kalau sistem absensi karyawan masih manual alias ditulis di atas kertas buku, make bolpen dan disimpan di dalam lemari besi karatan karena dipakenya udah dari jaman engkong kamu.
Bisa kamu bayangkan, berapa banyak waktu yang diperlukan hanya untuk merekap absensi bulanan pas mau gajian?
Terus, untuk memastikan supaya tidak ada kesalahan –biar gajinya sesuai-, berapa kali bagian accounting nya harus memeriksa bolak-balik biar tidak ada yang salah jumlah?
Belum lagi kalau tiba-tiba kamu selaku bos nya, perlu untuk mengecek absensi karyawan tahun kemarin misalnya?
Nah, itu dia contoh paling sederhana mengenai pentingnya sistem informasi dalam digitalisasi bisnis di era Industri 4.0 hari-hari ini. Lho, emangnya semua bisnis harus di digitalisasi gitu? Ya iyalah. Kecuali bisnis kamu emang mau jalan ngos-ngosan sampai akhirnya gulung tikar alias bangkrut. Digitalisasi bisnis akan membuat usaha kamu berakselerasi secara eksponensial.
Makanya jangan sampai kita gagap menanggapi kompleksitas dan volatilitas akibat gempuran teknologi yang semakin masif. Kalian pasti aware kalau sekarang ini pasar makin dinamis sementara persaingan semakin kompetitif. Dunia seperti sedang menata kembali masa depannya, termasuk sektor usaha. Tatanan lama sudah berakhir. Terlena dengan “past glory” akan menjadi kuburan bagi banyak jenis usaha.
Jangankan bisnis, sekarang saja pasar tradisional sedang menuju era digital. Nantinya, tidak bakalan lagi ada pertemuan besar antara pedagang dan pembeli di pasar-pasar seperti yang kita kenal sekarang. Pemerintah Indonesia sedang menggodok sistem yang nantinya akan digunakan dalam digitalisasi pasar tradisional. Bisa dibayangkan, belanja sayur di Pasar Ciroyom, nantinya sudah memakai sistem delivery dan bayarnya pake OVO?
Jadi, kalau pasar tradisional saja sudah masuk era digital, bagaimana dengan sektor industri yang lingkupnya jauh lebih luas dan kompleksitas manajemennya jauh lebih ribet? Itulah sebabnya, digitalisasi bisnis kini menjadi prioritas utama sektor industri dimana efisiensi kinerja dan teknologi digital harus diimplementasikan sesegera mungkin. Bahkan kini muncul jargon “Making Indonesia 4.0”, untuk memastikan era digitalisasi bisnis bisa dirangkul secepatnya oleh para pelaku usaha di dunia marketplace.
Kita menjadi saksi hidup dimana berbagai korporasi raksasa kini beroperasi dengan menentang cara-cara bisnis tradisional. Mereka menjadikan teknologi sebagai nafas. Dan coba tebak siapa aktor yang berperan utama? Tidak lain adalah generasi muda berpikiran maju, berani memecah batasan dimensi, lapar akan pertumbuhan dan inovasi, memiliki strategi pertumbuhan ramping namun efisien dan yang terutama adalah militansi terhadap doktrin teknologi yang mereka usung sebagai Generasi Z.
Nah, jika sebuah bisnis sudah memiliki keinginan untuk bertransformasi ke era digital, lalu kendaraan apa yang akan membawa mereka melaju jalur cepat perubahan?
Jawabannya adalah Sistem Informasi!
Ya, tanpa sistem informasi visi menuju era digitalisasi bisnis tak akan pernah terwujud. Itulah sebabnya di awal tulisan ini, disebut bahwa sistem informasi dan bisnis adalah dua sejoli yang tak terpisahkan.
Yuk kita lihat apa kata Bill Gates: “Teknologi sistem informasi dan bisnis adalah dua faktor yang terjalin sangat erat. Saya tak berpikir siapapun dapat berbicara salah satunya, tanpa membicarakan satu yang lainnya.”
Pernyataan itu benar banget. Sistem informasi telah menjadi bagian integral dalam menentukan sukses atau tidaknya sebuah bisnis. Tak heran, semua sektor industri wajib memiliki departemen IT yang handal, atau paling tidak memakai jasa outsourcing untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ketersediaan tenaga handal di sektor sistem informasi khususnya di tanah air, ditengarai masih timpang jika dibandingkan dengan laju percepatan usaha. Kementerian Perindustrian Indonesia menegaskan bahwa dalam era Revolusi Industri 4.0, Indonesia membutuhkan paling tidak 10 juta tenaga ahli termasuk di dalamnya sistem informasi, hingga tahun 2035 mendatang.
Jadi, bicara peluang karir, sektor sistem informasi jelas memiliki prospek besar buat siapa saja yang memiliki keahlian mumpuni. Kita belum bicara kebutuhan dunia secara global.
Menurut data yang dikeluarkan oleh salah satu unit dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, The Bureau of Labor Statistics (BLS), pertumbuhan kebutuhan tenaga ahli di sektor sistem informasi akan bertumbuh 11% antara tahun 2019 – 2029. Secara jumlah, akan ada 500.000 lapangan kerja baru tersedia di Amerika khusus untuk sektor ini. Adapun besarnya kebutuhan tenaga sektor informasi, dipicu oleh sektor bisnis yang terus memburu berbagai perangkat lunak tercanggih untuk memacu kinerja perusahaan.
Tak jauh berbeda dengan Amerika, kebutuhan akan tenaga ahli di sektor sistem informasi juga berada di urutan teratas untuk negara-negara Eropa dan juga Afrika. Kesemuanya memiliki pemicu serupa yaitu proses digitalisasi bisnis yang kian gencar dilakukan oleh sektor industri Eropa dan Afrika.
Sementara itu, International Labor Organization (ILO) mengakui bahwa ada shortage (kekurangan) yang besar, di sekot IT termasuk di dalamnya sistem informasi. Dikutip dari situs resmi ILO, disebutkan bahwa perkembangan sektor IT bertumbuh dengan begitu pesat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Proses digitalisasi industri mengubah tatanan ekonomi dunia menjadi semakin tajam. Adapun kebutuhan terbesar sistem informasi tersebar di Kanada, China, Jerman dan Singapura.
Pentingnya digitalisasi ekonomi memaksa pemerintah dunia bergerak cepat untuk mengatasi timpangnya supply dan demand untuk disiplin ilmu informasi teknologi dan sistem informasi. Bayangkan saja, salah satu ketakutan sektor ekonomi global saat ini adalah tidak tercukupinya skilled labor di bidang IT dan SI !!
Jadi sederhananya adalah, digitalisasi bisnis hanya akan mungkin terlaksana kalau ada sistem informasi yang baik. Untuk menjalankan sistem informasi, dibutuhkan kecakapan dari individu-individu yang memiliki keahlian khusus. Masalahnya sekarang adalah kebutuhan besar sementara ketersediaan sumber daya manusianya masih minim.
Ini merupakan kesempatan besar bagi mereka yang memiliki passion di bidang ini untuk mengisi kekosongan yang saat ini ada dimana-mana.
So guys if it’s you, then get prepared. Sky will definitely be the limit !!
Selamat datang di era digitalisasi ekonomi.
Kamu tertarik menjadi bagian dari digitalisasi bisnis dengan menjadi lulusan prodi Sistem Informasi yang saat ini sedang banyak dibutuhkan? Nah, salah satu caranya agar kamu menjadi lulusan berkualitas dari program studi Sistem Informasi adalah dengan berkuliah di ITHB. Kenapa?
Di ITHB, mahasiswa-mahasiswa Sistem Informasi mendapatkan sertifikasi profesional SAP; dan ITHB adalah satu dari sedikit di Indonesia yang menawarkan program ini. Sejalan dengan pelatihan formal, Career Resource Center (CRC) ITHB mengembangkan ‘soft skills’ seperti komunikasi, presentasi bisnis, pelaporan, dan perencanaan karier. CRC juga memiliki hubungan luas dengan perusahaan-perusahaan besar baik di Indonesia maupun di luar negri, memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk menemukan pekerjaan yang tepat.
Nah untuk memudahkan kamu tahu lebih lanjut mengenai apa yang bisa kamu dapat di ITHB, kamu bisa bertemu mahasiswa dan dosen ITHB dalam konsultasi program studi yang jadwalnya bisa kamu cek di linktr.ee/KPSITHB
Kami tunggu ya!
Balai Pustaka:
https://www.bestcolleges.com/careers/technology/information-systems/
https://hal-mines-paristech.archives-ouvertes.fr/hal-01369141/file/A-645.pdf
https://www.comparethecloud.net/articles/business-digitalisation/
http://news.unair.ac.id/2020/05/13/urgensi-sistem-informasi-manajemen-berbasis-digital/
file:///C:/Users/User/Downloads/SISTEM%20INFORMASI.pdf
https://www.qlausa.com/digitalisasi-bisnis-di-era-revolusi-4-0/
https://www.kompasiana.com/dimasosd/55291077f17e6126268b48b6/pengertian-si-sistem-informasi
https://www.cekotechnology.com/pengertian-sistem-informasi-dan-contohnya/
https://investor.id/opinion/digitalisasi-dan-revitalisasi-pasar-tradisional
https://sasanadigital.com/5-contoh-aspek-digitalisasi-bisnis-yang-bisa-dilakukan-perusahaan/
https://www.barantum.com/blog/transformasi-digital-bisnis-2020/
https://www.ecpi.edu/blog/reasons-why-information-systems-are-important-for-business-today
https://sabiss.net/the-most-in-demand-careers-and-jobs-in-the-eu-for-2021/
https://www.ilo.org/tokyo/information/publications/WCMS_755663/lang--en/index.htm