Artikel
2021-04-21 | ITHB
Internet of Things (IoT): Masterpiece Teknologi Dalam Kehidupan Modern

Sammy namanya. Seorang anak muda yang tidak pernah tau bagaimana kehidupan sebelum google. Hidup sangat erat –ketergantungan malah- dengan teknologi, ke mana-mana ditemani seabrek gadget canggih. Mulai dari kepala sampai kaki. Pokoknya ia adalah representasi figur ideal dari apa yang dinamakan generasi Gen-Z.

Yuk, untuk satu hari saja kita coba berinteraksi dengan agenda Sammy.

 

Interaksi #1: The Beginning.  Jam 05.00 alarm berbunyi, pertanda aktivitas harian siap untuk digulirkan. Bangun tidur dan bersiap untuk mandi. Karena tidur dengan AC, pengennya mandi pake air panas. Gak perlu pencet apa-apa, shower di kamar mandi langsung menyemburkan air dengan temperature yang pas. Gak terlalu panas, juga gak terlalu dingin. Selesai mandi dan sarapan, menuju ruang tamu dan dalam sekejab, televisi pun langsung nyala dengan program news yang memang menjadi tayangan favorit Sammy di pagi hari. Pas mau berangkat, muncul info lalu lintas dan cuaca. Jadi, Sammy pun paham harus lewat mana biar gak kejebak macet.

Interaksi #2: Smart Home Lock. Setiap pagi Sammy berangkat dari rumah pukul 07.00 menuju kantor. Harus buru-buru, sebelum jalanan keburu macet dan ruas tol berubah menjadi “tempat parker”. Baru aja keluar kompleks, sebuah pertanyaan nyerempet pikirannya. “Pintu rumah udah dikunci belum ya?” Muter balik bisa aja, tapi resiko telat masuk kantor langsung menyapa. Ah.. gampang. Sammy marogoh laci dashboard untuk mengambil smartphone, kemudian membuka sebuah aplikasi. Benar aja, pintu memang gak dikunci. Dengan satu sentuhan di layar HP, masalahpun beres. Pintu rumah sukses terkunci.

Interaksi #3: Car Alert. Lagi asik nyetir, eh tiba-tiba salah satu lampu indikator di mobilnya nyala. Tandanya mobilnya bermasalah. Stress lah si Sammy. Ya iyalah, orang dia lagi ngantri masuk tol. Muter lagi udah gak mungkin. Trus gimana atuh?  Eh, gak nyangka banget, tiba-tiba HP bunyi, ada email masuk rupanya. Pas dibuka, ternyata info seputar masalah yang baru saja terjadi di mobilnya. Ternyata masih aman buat nyetir sampai ke kantor. What a relieve…

Interaksi #4: Smart Watch. Akhirnya, Sammy pun masuk parkiran kantor. Time to work guys…Tenggelam dalam pekerjaan, tiba-tiba “Ping Ping Ping…” Smart watch yang dari tadi dianggurin, berbunyi karena ada pesan penting untuk Sammy. Ternyata dia udah kelewatan sibuk. Heart rate tinggi, kalori tubuh gak normal, dll. Sammy disarankan istirahat sejenak dan diminta untuk do a 5 minute walk around. Tanggung pikirnya, makan siang aja deh sekalian. Jalan kaki dari lantai 3 ke parkiran, lumayan buat menormalkan fungsi tubuhnya. Biar gak sakit guys… 

Interaksi #5: Smart Air Conditioning. Setelah seharian ngantor, jam pulang adalah hal terindah yang dinantikan. Tenggo. Teng langsung go. By the way saking teriknya matahari, sore hari yang biasanya adem, hari itu masih terasa panas. Gerah banget pokoknya. Ah, akhirnya home sweet home. Badan terasa gak enak karena pertukaran udara dari dalam mobil menuju rumah. Pas buka pintu, ternyata suhu ruangan di seluruh rumah adem persis kaya di mobil. Nyaman sekali. Koq bisa? Ternyata setengah jam sebelum sampai rumah, Sammy sudah mengaktifkan AC di dalam rumah dengan sekali sentuhan di layar HP nya.

 

Itulah gambaran sederhana bagaimana IoT mempenetrasi kehidupan manusia modern, dari hal sederhana sampai ke hal-hal yang lebih rumit. Masih banyak lagi hal-hal yang bisa digerakkan lewat IoT seperti kota pintar, transportasi pintar, system kesehatan, logistik, manufaktur dll. Tak heran, banyak yang menyebut bahwa IoT merupakan inovasi teknologi tercanggih setelah hadirnya smartphone. 

Perusahan-perusahaan raksasa seperti Amazon, Google dan Tesla sementara mengembangkan sebuah perangkat IoT nan canggih, yang pada gilirannya bisa menggunakan koneksi 5G yang super cepat. Diramalkan bahwa lebih dari 36 miliar jenis perangkat akan saling terhubung di akhir tahun 2021.

Lantas apa itu IoT?

Dalam Bahas Indonesia IoT diterjemahkan sebagai “Internet Untuk Segala”.  Memahami cara kerjanya memang rumit, karena sarat dengan pengetahuan berselimutkan teknologi. Tidak semua orang bisa mempelajari IoT secara teknis. Tapi pemahaman sederhananya adalah seperti ini:

  • Sistem Sensor. Ini merupakan komponen utama IoT yang bertugas untuk mengumpulkan berbagai data dari perangkat apa yang hendak dihubungkan dengan IoT. Contohnya lokasi, suhu, kalender, pukul berapa seseorang bangun tidur, tayangan TV favorit, data cuaca dan informasi lainnya.
  • Semua data yang ada kemudian akan dikirim ke sebuah system yang disebuy Big Data. Tentu saja data ini dikirim dengan menggunakan koneksi nir kabel seperti wi-fi atau blue tooth.
  • Data Processing. Di tahap ini, semua data yang masuk akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi satu “produk” untuk nantinya dieksekusi oleh system –thanks to artificial intelligence tentunya-. Itulah sebabnya semua perangkat yang sudah terhubung bisa bekerja sendiri cukup dengan satu sentuhan di layar HP atau komputer seseorang.
  • User Interface. Ini merupakan tahapan terakhir dari IoT, dimana seseorang akan mendapat laporan atau notifikasi tentang apa yang perlu dilakukan. Misalnya Sammy yang ternyata harus rehat sejenak dari kesibukan kantor dan perlu untuk melakukan aktifitas berjalan kaki supaya tetap fit. Ataupun pemberitahuan bahwa mobil Sammy bermasalah dan perlu segera dibawa ke bengkel terdekat.

At the end of the day,  IoT akan mengubah tatanan kehidupan manusia dan mengkoreksi bagaimana cara kita berinteraksi dengan teknologi yang ada di sekitar kita. Namun secanggih-canggihnya system ini, tetap saja masih punya kelemahan. Ancaman terbesar adalah potensi hacking yang bisa terjadi kapan saja.  Big enough to be important, getting bigger every day, but still immature in many ways. Mungkin itu adalah ungkapan tepat untuk IoT, tapi bukan berarti ini menjadi kabar buruk bagi peradaban manusia. Teknologi akan terus menyempurnakan dirinya sendiri dan kita sudah menyaksikan hal itu terjadi dari masa ke masa.

Omnipresent. Demikian IoT akan memanipulasi semua unsure hidup manusia suatu saat nanti. Sebuah masterpiece teknologi yang sejatiya sangat menarik untuk terus kita cermati.

Oleh karena itu, kita harus selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi yang ada kedepannya karena bisa jadi teknologi yang sekarang masih percobaan, dalam beberapa tahun ke depan menjadi teknologi yang dipakai hampir semua orang.

Jadi, untuk kamu yang suka dengan apapun mengenai teknologi dan perkembangannya di masa depan, wajib banget buat masuk prodi Media dan Internet Technology!. Kenapa? Karena selain kurikulumnya yang selalu up-to-date, 61% lulusan dari ITHB direkrut sebelum lulus.

Keren bukan?

 

References:

https://www.ics.ie/news/view/1729

https://www.simoniot.com/internet-of-things-daily-lives/

https://medium.com/@guestposts_92864/how-the-internet-of-things-will-transform-daily-life-e44be96f7c18

https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/

https://www.sas.com/en_us/insights/big-data/internet-of-things.html

https://www.wealthdaily.com/articles/one-reason-to-fear-the-internet-of-things/89235

https://www.networkworld.com/article/3207535/what-is-iot-the-internet-of-things-explained.html?page=2 

https://glints.com/id/lowongan/iot-adalah/#.YFN6-_kzbIU

https://mojix.com/internet-of-things-everyday-lives/